Bubur India kuah gule
Lokasi
masjid terletak di Jalan Petolongan. Jika datang dari arah Pasar Johar lama, Anda
akan melewati Jalan Jurnatan. Bila sampai pada traffic light, belok ke kanan menuju Jalan Pekojan. Di Jalan Pekojan
pada sisi kiri ada beberapa gang atau jalan kecil. Salah satu jalan itu adalah
Jalan Petolongan. Dengan berjalan beberapa langkah masuk ke Jalan Petolongan
terdapat sebuah masjid. Namanya Masjid Djamik Pekodjan.
Masjid Djamik Pekodjan
Saya
bersyukur memiliki kenalan yang mengerti bubur India. Jadi, Masjid Djamik
Pekodjan satu lokasi dengan sebuah sekolah dasar. Dia mengajar di sana. Saya
langsung diantar dan dikenalkan dengan takmir. Saya pun berwawancara dengan
mereka.
Setiap
hari takmir membuat bubur India sebanyak 23 kilogram selama bulan Ramadan.
Bahan utamanya dari beras putih. Rasanya berbeda dari bubur putih beras
biasanya. Karena bubur India diberi campuran sejumlah rempah-rempah. Menu
pendamping atau kuahnya berganti-ganti setiap hari, seperti opor dan sambal
goreng. Namun khusus pada Senin dan Kamis ada donatur yang menyediakan gule. Demikian
penjelasan salah satu takmir yang saya temui.
Memasak bubur India
Tradisi
ini telah berlangsung selama berpuluh-puluh tahun. Dananya dari swadaya masyarakat
setempat yang mayoritas dari keturunan Gujarat, India. Selain bubur India,
disediakan pula minuman susu, kopi, atau teh. Para jamaah yang akan berbuka di
sana tinggal memilih sesuai selera.
deretan bubur India dalam masjid
Ketika
saya datang, bubur India telah tersaji dalam mangkuk-mangkuk warna-warni
berhahan plastik dan tertata dengan rapi di masjid bagian dalam. Hanya gelas di
sampingnya masih kosong. Gelas itu akan diisi menjelang buka puasa.
bubur India siap dibawa
pulang
Tidak
hanya berbuka di sana, bagi masyarakat yang ingin menikmati di rumah juga
diperkenankan. Syaratnya datang awal setelah salat Asar sambil membawa tempat
sendiri. Banyaknya masyarakat yang ingin menikmati, tidak lama, atau kira-kira
pukul setengah empat sore, beberapa orang yang datang ingin meminta harus
kembali dengan tangan hampa.
Tapi
saya beruntung beberapa lama setelah sampai di rumah, berbuka puasa dengan semangkuk
bubur India, kuah gule. Hm, rasanya sungguh lezat.
@@@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar