Desi,
Fina, dan mama sedang menonton televisi. Mereka menyukai film animasi.
Tidak
lama film animasi itu selesai, Ririn, sahabat Desi, memanggil.
“Desi... Desi... Desi...” panggil
Ririn.
“Ada apa, Rin?” Desi keluar menemui
sahabatnya.
Beberapa saat kemudian, Desi
mengambil potongan kardus-kardus yang biasa dibuat untuk rumah-rumahan. Dia
juga memiliki koleksi beberapa boneka. Ririn dan Desi suka bermain
rumah-rumahan.
“Fin, ayo kita main rumah-rumahan!”
ajak Desi.
“Iya, Fin, bermain bersama Desi dan
Ririn,” kata mamanya memberi semangat.
“Ah, enggak, kamu bermain saja bersama
Ririn. Aku mau di kamar saja, Tante,” tukas Fina lalu masuk ke kamar. Sementara
Desi pergi ke depan bermain bersama Ririn.
Fina
selalu menolak setiap kali diajak bermain bersama. Dia senang menyendiri di
dalam kamar. Kalaupun keluar kamar, dia menonton televisi. Padahal Desi ingin
menghiburnya. Akan tetapi, hingga kini, Fina masih suka bersedih.
Mama
dan Desi sering mengeluh. Fina adalah sepupu Desi. Dua bulan lalu, ayah dan
ibunya terpapar virus COVID-19 dan meninggal. Dengan demikian, Fina jadi yatim
piatu. Untuk itulah mama dan papa Desi meminta Fina tinggal bersama mereka.
Apalagi, Fina seusia Desi. Kini, Fina satu sekolah dengan Desi.
Suatu
saat, Desi bercerita tentang Mbah Rebo. Mbah Rebo yang dilahirkan pada hari
Rabu itu sangat sayang kepada anak-anak. Maklumlah, ia tidak mempunyai anak dan
tentu saja tidak memiliki cucu. Suaminya sudah meninggal. Sekarang, Mbah Rebo
tinggal bersama dua keponakannya.
“Kamu pernah makan bubur Suro, Fin?”
tanya Desi saat makan siang.
“Bubur Suro itu apa?” tanya Fina
heran.
“Setiap tanggal sepuluh bulan Suro
atau Muharam, Mbah Rebo membuat bubur spesial. Namanya bubur Suro, mungkin
karena dibuat pada bulan Suro. Bubur Suro terdiri dari bubur beras berwarna
kuning dan ada campuran daging kambing. Rasanya gurih. Aromanya khas daging
kambing. Lauknya telur dadar, perkedel kentang, sambal goreng udang, dan abon
daging. Mbah Rebo membagikan bubur Suro gratis kepada anak-anak di kampung
ini,” tutur Desi membuat Fina tertegun.
“Wah, sepertinya bubur Suro enak
sekali. Lauknya pun bermacam-macam. Mbah Rebo membagikan secara gratis?” tanya
Fina senang.
“Iya. Dan minggu depan sudah mulai
bulan Suro. Kamu juga bisa mendapatkannya. Sekarang kamu menjadi warga kampung
ini. Makanya kamu bermainlah bersama anak-anak di sini, supaya bisa berkenalan
dengan Mbah Rebo.
Fina manggut-manggut. Ia ingin makan
bubur Suro buatan Mbah Rebo.
Pada
tanggal sepuluh bulan Suro, anak-anak berkumpul di rumah Mbah Rebo. Mereka
duduk di karpet. Sebelum membagikan bubur, Mbah Rebo memipin doa bersama.
Intinya agar mereka diberi kesehatan dan kesejahteraan.
“Semua duduk yang tertib. Mbah akan
membagikan bubur Suro,” ungkap Mbah Rebo. Setelah semua duduk dengan tenang,
Mbah Rebo dan dua keponakannya membagikan bubur Suro dalam wadah plastik
bening. Setiap anak menerima satu wadah bubur Suro, lengkap dengan sebuah
sendok bebek di dalamnya.
“Ada yang belum dapat bubur Suro?”
tanya Mbah Rebo. Walaupun sudah tua, suara Mbah Rebo masih lantang. Badannya
pun masih gagah dengan mengenakan kebaya dan kain.
“Sudah, Mbah,” jawab anak-anak
serentak.
“Sekarang Mbah akan membagikan uang
dan bingkisan kepada kalian yang yatim,” ungkap Mbah Rebo.
“Hore...,” anak-anak yatim atau tidak
memiliki ayah bersorak-sorai.
Satu per satu Mbah Rebo memanggil
nama anak-anak yatim. Kali ini Mbah Rebo membagikan uang dalam amplop. Ia juga
memberi bingkisan berupa buku tulis dan alat-alat tulis. Mbah Rebo sudah
membagikan sebanyak empat anak yatim.
“Sekarang,
Mbah minta Fina maju ke depan!” pinta Mbah Rebo.
Fina kaget ketika ia juga dipanggil
oleh Mbah Rebo dan akan diberi uang dan bingkisan. Dia mendapatkan bubur Suro
gratis sudah senang. Desi dan Ririn memberi semangat agar Fina maju ke depan.
Fina juga anak yatim.
Anak-anak senang menikmati bubur
Suro. Fina pun tidak bersedih lagi. Dia bermain bersama anak-anak kampung.
Ternyata tidak hanya dirinya, ada empat anak lain yang tidak memiliki ayah.
@@@
Cernak
ini terbit di majalah Bobo, 16 Juni 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar