Desa
Suka Makmur baru saja dilanda bencana banjir. Selama satu minggu hujan deras tidak
reda. Di sampng itu ada tanggul yang jebol.Tapi penduduk bersyukur. Yang terpenting
tidak ada anggota keluarga mereka yang menjadi korban. Semua selamat. Hanya
perabot-perabot rumah tangga yang rusak.
Setelah air surut, Pak Kades atau
Pak Kepala Desa meminta semua warga bekerja bakti membersihkan rumah mereka
masing-masing, juga lingkungannya. Tidak lupa anak-anak juga diminta
berpartisipasi.
Ipung pergi ke dapur. Ibu sedang
memasak makanan untuk makan siang. Pagi tadi mereka sarapan nasi goreng.
Walaupun tidak ada lauknya, rasanyaterasa nikmat. Maklumlah selama berhari-hari
mereka hanya makan mi instan. Karena ibu tidak dapat ke pasar untuk membeli
beras dan bahan-bahan makanan lain.
“Kamu
mencari apa, Pung?” tanya ibu sambil meracik sayur lodeh. Ibu juga membeli ikan
asin dan tempe. Kedua lauk itu akan digoreng.
“Ipung mencari sampah plastik, Bu.
Oya, tadi ibu membeli bahan-bahan makanan dibungkus pakai apa?” tanya Ipung.
“Beberapa bahan makanan dibungkus
pakai kantung plastik. Sebagian kertas koran dan daun. Memangnya buat apa kamu
mencari sampah plastik?” tanya Ibu heran.
“Tadi Pak Kades bilang supaya anak-anak
ikut membantu kerja bakti, yaitu dengan mengumpulkan sampah plastik. Bagi yang
mengumpulkan paling banyak, ada hadiahnya, Bu. Karena
sampai plastik sulit diurai oleh tanah. Disamping itu bahan-bahannya bisa membunuh
binatang-binatang di dalam tanah, seperti cacing. Juga mengganggu peresapan air
ke dalam tanah. Mungkin banjir yang terjadi selain tanggul jebol juga banyaknya
sampah plastik, Bu,” jelas Ipung panjang lebar.
Ibu manggut-manggut sambil ber-o.
“Sebelum mencari sampah plastik di
luar rumah, terlebih dahulu harus yang berada di dalam rumah, Bu,” tambah Ipung
sambil mengumpulkan sampah plastik dari tempat sampah. Lalu sampah-sampah itu
dimasukkan dalam kantung plastik besar.
Ibu
senang mendengar ide Pak Kades. Maklum pagi tadi saat Pak Kades memberi
pengumuan, ibu sedang berbelanja di pasar. Selesai meracik dan menunggu air
panas, ibu membantu mencarikan bekas bungkus-bungkus plastik yang berada di
rumah.
Di
dalam rumah, Ipung menemukan beberapa kantung plastik. Yaitu bekas bungkus
bahan makanan yang ibu belanja tadi pagi. Disamping itu ada bekas botol air
mineral. Mungkin ayah atau Mas Hanung, kakaknya, yang membeli air mineral.
Setelah itu barulah ia keluar rumah.
Di
luar Ipung bertemu Radit, tetangga sebelah rumahnya. Radit juga baru saja
membersihkan sampah plastik dari rumahnya.
“Radiat,
kamusudah mendapatkan banyak sampah plastik,” tukas Ipung. Radit juga membawa
kantung plastik hitam. Tetapi ukurannya lebih besar dibanding milik Ipung.
“Maklumlah
keluargaku kan banyak. Mereka suka membeli air mineral saat bepergian. Karena
masih tersisa lalu dibawa ke rumah. Makanya botolnya terkumpul banyak.Untuk
mengurangi sampah plastik,lain kali ibu menyarankan supaya membawa botol dan
air putih dari rumah,” jelas Radit.
Lalu
keduanya mulaimencari sampah-sampah plastik di lingkungan rumah. Sampah plastik
yang ditemukan tidak hanya kantung plastik dan bekas botol air mineral. Banyak
juga sedotan. Lalu mereka juga mencari sampah plastik di lapangan dan taman.
Mereka berlomba mencari sampah-samah plastik bersama anak-anak lain Desa Suka
Makmur.
Siang
hari, Pak Kades meminta anak-anak supaya mengumpulkan sampah-sampah plastik
yang didapat. Pak Wawan, selaku humas desa, dibantu perangkat desa lain yang
akan mencatat. Mereka memberi label bagian depan kantung yang dijadikan tempat
sampah. Tentu saja sesuai nama pemiliknya. Kemudian sampah-sampah plastik yang
didapat akan dihitung untuk dicari pemenangnya.
@@@
Hari
Minggu, pukul sepuluh anak-anak mulai berdatangan di balaidesa. Untuk mengurangi
sampah, terutama sampah plastik, mereka diminta membawa tempat makanan dan
botol minunam dari rumah. Kemudian tempat makanan dikumpulkan di meja yang
sudah disediakan. Para perangkat desa memberikan nasi, lauk, dan sayur di
tempat makanan mereka. Sementara minuman, mereka bebas mengambil sendiri. Ada
jus mangga, jus jambu biji merah, dan air mineral dalam galon.
Sebelum
pengumuman para pemenang, Pak Kades memberikan sambutan. Beliau senang
anak-anak bersemangat mengumpulkan sampah plastik.
“Setelah
kami kumpulkan dan hitung, ternyata paling banyak mendapatkan lima puluh enam
buah sampah plastik, kedua, empat puluh buah, ketiga, tiga puluh sembilan
buah....”
Mereka
menunggu dengan hati dag dig dug ketika Pak Wawan mulai mengumumakan para
pemenang.
“Dan
sebagai pemenang ketigaadalah... Lutfi...” semua bertepuk tangan. Lutfi maju ke
depan. “Kedua.. Indah...” Indah pun maju ke depan. “sebagai pemenang pertama...
Radit.”
Karena
bangga melihat semangat anak-anak mengumpulkan sampah-sampah plastik, Pak Kades
menambah lima pemenang lagi. Tentu berdasarkan nomor urut pengumpul sampah plastik
terbanyak. Walaupun Ipung tidak memenangkan hadiah utama, dia termasuk yang mendapatkan lima
hadiah hiburan. Karena termasuk lima orang pemenang tambahan.
Setelah
pengumuman pemenang, tibalah makan siang. Setiap anak mengambil tempat makanan
yang sudah diisi. Mereka juga mengambil minuman sesuai keinginan ke dalam
botol.Semua bersuka cita menikmati hari bahagia.
@@@
Cernak ini pernah dimuat di harian
Kedaulatan Rakyat, Minggu, 10 Maret 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar