Tradisi Syawalan
Oleh:
Iis Soekandar
Syawalan adalah sebuah tradisi yang diadakan sepekan
atau seminggu setelah hari raya Lebaran. Jatuh pada tanggal berapa Syawal,
tergantung pula kapan merayakan Lebaran. Ada yang merayakan Lebaran tànggal 1
Syawal, ada yang tanggal 2 Syawal, bahkan ada yang tanggal 3 Syawal.
Sebagian
orang Jawa menyebut Syawalan dengan Bodo Cilik atau Bodo Kupat. Bodo dari kata bakdo(Jawa) yang artinya setelah. Cilik(Jawa) artinya kecil. Jadi Bodo Cilik dimaknai Lebaran kecil
karena telah menempuh puasa sunnah enam hari. Sedangakan Lebaran besar setelah menjalani
puasa Ramadhan sebanyak 29 atau 30 hari, sesuai penanggalan. Sementara makna kupat(Jawa) dari kata ketupat bermakna lepat atau terlepas dari kesalahan
setelah saling memaafkan.
Pada Bodo Kupat atau Bodo Cilik bagi orang Jawa yang
masih melaksanakan tradisi Syawalan memasak ketupat dengan lauk opor ayam dan
sambal goreng.
Ketupat adalah makanan dengan bahan dari beras
untuk nasi. Sebagaimana orang membuat lontong. Bedanya lontong berbentuk
panjang dan dibungkus dengan daun pisang sedangkan ketupat berbentuk segi
empat, dibungkus daun kelapa muda atau janur(Jawa)
dengan cara dianyam. Meskipun ada yang membuat ketupat dengan bentuk burung,
segitiga, atau yang lain, pada umumnya ketupat berbentuk segi empat.
Zaman sekarang karena ingin praktis orang membeli tempat
ketupat berupa selongsong atau janur sudah
dibentuk segi empat, jadi tidak lagi menganyam sendiri. Sehingga beras tinggal
diisikan. Setelah semua selongsong terisi beras, masing-masing hingga setengah,adonan direbus sampai kira-kira lima jam. Setelah
ketupat matang kemudian dingin tinggal diiris-iris lalu disantap dengan lauk
opor ayam dan sambal goreng.
Namun sebagian lagi orang merayakan Syawalan dengan
membuat lepet. Sebagaimana ketupat, lepet
bermakna lepat(Jawa) atau terlepas. Jadi semua kesalahan sudah
terlepas karena sudah saling meminta maaf.
Berbeda
dengan ketupat yang harus disantap dengan lauk karena termasuk makanan berat,
lepet sejenis kue. Lepet dibuat dari bahan beras ketan dicamur parutan kelapa
dan garam secukupnya. Lepet juga dibungkus dengan daun kelapa muda atau janur,sebagaimana ketupat. Bentuknya
memanjang hampir sama seperti lontong. Bedanya, lontong disemat dengan lidi
pada kedua ujungnya sedangkan lepet diberi 2 atau 3 tali rafia pada bagian
tengahnya untuk mengikat agar adonan tetap menyatu. Setelah semua selesai
dibungkus, adonan dimasak hingga 5 jam. Setelah matang maka lepet yang rasanya
gurih siap disantap.
Maka apapun
hidangannya, ketupat atau lepet, yang terpenting adalah kita sudah saling
memaafkan demi meyongsong hari depan untuk terus berkarya. Selamat merayakan
Syawalan!
@@@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar